GKI Ebenhaezer Timika

Manorah GKI di Tanah Papua. Minggu, Perjamuan Kudus Sedunia

MINGGU, …… OKTOBER 2024

KALENDER GEREJAWI : PERJAMUAN SE-DUNIA

PEMBACAAN ALKITAB : I TIMOTIUS, 4 : 13 – 16

TEMA : HIDUP YANG SALEH DAN TELADAN

LATAR BELAKANG

Jemaat Tuhan yang Allah Kasihi, I Timotius, 4:13-16 adalah bagian dari salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda. Surat I Timotius adalah salah satu surat pastoral yang ditulis oleh Rasul Paulus. Tujuan surat ini adalah memberikan nasihat dan panduan pastoral kepada Timotius, yang merupakan seorang rekan pelayan Paulus dan pemimpin gereja muda di Efesus.

Efesus adalah kota yang penting dalam dunia Kristen awal dan memiliki gereja yang besar dan bervariasi. Timotius ditempatkan oleh Paulus di Efesus untuk membimbing gereja ini, yang memerlukan pemimpin yang kuat dan teladan. Timotius, sebagai seorang pemimpin muda, mungkin menghadapi banyak tekanan, tantangan dan ekspektasi dalam pelayanan. Dia perlu memimpin gereja dengan vbijaksana, memberikan pengajaran yang akurat, dan menjaga integritasnya dalam pelayanan.

Bagian I Timotius 4:13-16 adalah bagian dari nasihat yang diberikan oleh Paulus kepada Timotius dalam surat ini. Paulus memberikan instruksi tentang bagaimana Timotius harus menjalani pelayanannya, termasuk pentingnya membaca Alkitab, mengajar, berkhotbah, dan menjaga diri sendiri. Paulus menekankan pentingnya membaca Alkitab dan mengajar ajaran Kristen yang benar. Ini penting dalam memelihara doktrin yang benar dalam gereja dan memastikan pertumbuhan rohani dalam jemaat.

Paulus juga menekankan pentingnya Timotius menjadi teladan dalam tingkah laku, kasih, iman dan kemurnian. Ini adalah bagian dari pemimpin yang efektif dalam gereja dan memperkuat pengruh positif Timotius diantara jemaat. Paulus juga mengingatkan Timotius untuk merawat pertumbuhan pribadinya dan menjaga diri sendiri. Ini mencerminkan pentingnya pemimpin gereja menjaga Kesehatan rohani mereka sendiri agar dapat memberikan yang terbaik dalam pelayanan.

Dengan memahami latar belakang ini, kita dapat melihat bahwa I Timotius 4:13-16 adalah bagian dari pesan yang diberikan Paulus kepada Timotius untuk mempersiapkan dan memantapkan dirinya sebagai pemimpin gereja yang efektif. Pesan ini juga memiliki relefansi yang luas dalam konteks Kristen, mengingat pentingnya pembelajaran Alkitab, teladan dalam pelayanan, dan pertumbuhan pribadi dalam hidup orang percaya.

PENJELASAN TEKS

Ayat 13: “disini, Paulus memberikan intruksi kepada Timotius untuk berfokus pada pertumbuhan rohani pribadinya dan pengajaran yang benar. Timotius diingatkan untuk memperhatikan dirinya sendiri, menjaga imannya, dan terus menerus mengembangkan pemahamannya tentang ajaran Kristen. Dia harus tetap semangat dalam melayani Tuhan dan jangan pernah mengabaikan ajaran yang diajarkan sbelumnya.

Ayat 14: “Paulus mengingatkan Timotius untuk menghargai karunia-karunia rohani yang diberikan kepadanya melalui “penumpangan tangan” oleh para pemimpin gereja atau “para tua-tua”. Ini mengacu pada proses pengakuan dan pemahaman karunia-karunia yang diberikan oleh Roh Kudus dalam pelayanan Timotius. Karunia ini harus digunakan dengan bijaksana dalam pelayanan gereja.

Ayat 15: “Paulus Kembali menekankan pentingnya Timotius merawat pertumbuhan rohani pribadinya dan memelihara ajaran yang benar. Dengan hidup setia dalam ajaran dan iman, Timotius akan memberikan teladan yang baik bagi orang lain. Selain itu, pelayanannya yang setia akan menjadi berkat bagi mereka yang mendengarkan ajarannya, membantu mereka untuk tetap dalam iman dan menyelamatkan diri mereka sendiri dari kesesatan.

Ayat 16: “Ayat ini adalah ulangan dari pesan sebelumnya, yang menekankan Kembali perlunya Timotius untuk menjaga dirinya sendiri dan pengajaran yang benar. Dengan mematuhi instruksi ini, Timotius akan berperan dalam menyelamatkan dirinya sendiri dan orang lain yang mendengarkan pelayanannya. Ini mengarisbawahi tanggung jawab seorang pelayan dalam memelihara kebenaran ajaran Kristen dan memberikan teladan yang baik.

Secara keseluruhan, I Timotius, 4:13-16 mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman Alkitab yang baik, pertumbuhan rohani pribadi, dan pelayanan yang setia dalam konteks pelayanan gereja. Paulus memberikan nasihat ini kepada Timotius sebagai pemimpin gereja muda untuk membantu dia tetap setia dalam panggilannya dan membawa berkat bagi jemaatnya.

PENERAPAN

Tema “Hidup yang saleh dan Teladan” sangat relevan dalam konteks Perjamuan Kudus sedunia, karena Perjamuan Kudus adalah saat kita merayakan Kasih Kristus yang sempurna dan mengeksplorasi (mengembangkan) cara-cara kita dapat menjadi teladan dalam hidup yang saleh.

Saudara/I yang terkasih dalam Kristus, hari ini kita berkumpul dalam persekutuan suci Perjamuan Kudus, saat kita mengingat Kembali pengorbanan Kristus bagi kita dan merenungkan panggilan kita untuk hidup yang saleh dan menjadi teladan dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan. Tema kita hari ini adalah “Hidup yang saleh dan Teladan”. Memberikan pada kita pesan untuk :

  1. Mengambil teladan dari Kristus: Pertama-tama, mari kita selalu mengingat bahwa Kristus adalah teladan utama kita. Dalam hidup-Nya, Dia mengajarkan kita Kasih tanpa syarat, pengampunan, dan ketekunan dalam pelayanan. Perjamuan Kudus adalah pengingat nyata akan pengorbanan-Nya, dan kita dipanggil untuk menjalani hidup yang mencerminkan Kasih dan belas kasih yang diberikan-Nya kepada kita.
  2. Hidup yang saleh: Hidup yang saleh mengacu pada hidup sesuai dengan standar moral dan etika Kristiani. Ini berarti menjalani hidup yang benar dan benar, tanpa kecurangan atau Tindakan yang tidak baik. Hidup saleh adalah tanggung jawab setiap orang Kristen, dan itu mencakup integritas dalam Tindakan dan perkataan kita.
  3. Bertumbuh dalam kebenaran: Perjamuan Kudus juga mengingatkan kita akan pentingnya pertumbuhan rohani. Membaca dan memahami firman Tuhan adalah Langkah penting dalam proses ini. Kita tidak hanya membutuhkan kebenaran, tetapi juga harus bertumbuh dalam kebenaran itu. Ini adalah tugas kita untuk terus mencari pemahaman yang lebih dalam tentang iman kita.
  4. Pengaruh positif dalam dunia: saat kitahidup dengan integritas dan teladan, kita memiliki pengaruh positif dalam dunia disekitar kita. Kita menjadi cahaya dan garam didunia ini, yang memimpin orang lain kepada Kristus. Ketika kita menjalani hidup yang saleh, kita
  5. memiliki kesempatan untuk mempengaruhi orang lain untuk mengikuti Kristus.
  6. Doa dan Pertobatan: saat kita merayakan Perjamuan Kudus, mari gunakan kesempatan ini untuk berdoa dan bertobat. Mari kita berdoa untuk kekuatan dan kebijaksanaan dalam menjalani hidup yang saleh, mari juga kita bertobat dari dosa-dosa kita dan meminta pengampunan-Nya agar kita dapat hidup yang lebih setia dan kudus.

Saudara/i, Perjamuan Kudus adalah momen yang tepat untuk merefleksikan hidup kita dan menyadari bahwa kita dipanggil untuk menjadi teladan dalam hidup yang saleh. Mari kita terus mencari Kristus sebagai contoh kita, dan dengan bantuan-Nya, kita dapat hidup sesuai dengan panggilan-Nya. Semoga kita semua dapat menjadi saksi Kristus yang setia didunia ini. Amin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top