KAMIS, 26 DESEMBER 2024
KELENDER GEREJAWI : NATAL HARI KEDUA – PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : MATIUS, 2 : 13 – 23
TEMA : YUSUF MENDENGAR DAN TAAT
LATAR BELAKANG
Hidup ditempat pengungsian tentu tidaklah mudah. Apalagi memiliki seorang bayi. Tentu membutuhkan kesabaran dan perjuangan yang ekstra agar dapat menyesuaikan diri dengan semua kondisi yang ada. Penulis Injil Matius memaparkan dengan jelas bahwa Yusuf, Maria dan Bayi Yesus juga mengalami hidup ditempat pengungsian yakni di Mesir.
PENJELASAN TEKS
Setelah perjumpaan para Majus dengan Yusuf, Maria dan bayi Ysus, datanglah Malaikat Tuhan dan memberitahu Yusuf agar Bersama Maria dan bayi Yesus segera mengungsi ke Mesir, sebab Herodes akan mencari dan membunuh bayi Yesus, merupakan ancaman atas tahtanya, sebab Ketika para majus hadir, mereka bertanya: “dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?”. Tindakan Herodes ini, sekaligus menunjukkan bahwa sebenarnya tanpa disadari, secara diam-diam, Herodes pun telah mengakui bahwa Yesus adalah seorang Raja.
Ungkapan “malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir” menunjukkan bahwa Yusuf, Maria dan bayi Yesus sedang berhadapan dengan situasi yang tidak aman/membahayakan, sehingga harus segera ambil Tindakan penyelamatan, yakni keluar dari Betlehem. Bisa saja kita berpikir, bahwa Yusuf, Maria dan bayi Yesus keluar dimalam hari, supaya aman sebab tidak dilihat orang. Tetapi, disisi lain, keluar diwaktu malam hari, apalagi dengan membawa seorang bayi, tentu bukanlah waktu yang tepat. Ini menunjukkan bahwa memang keadaan sangat tidak aman, darurat, jadi sekalipun malam, Yusuf, Maria dan bayi Yesus tetap melakukan perjalanan menuju Mesir. Selain itu, ungkapan ini juga hendak menunjukkan tentang ketaatan Yusuf dan Maria pada setiap perintah Tuhan.
Tindakan Herodes untuk mencari dan membunuh bayi Yesus, dilakukan dengan menggeluarkan perintah untuk membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, khususnya yang berumur 2 thn kebawah. Peristiwa pembunuhan ini tentu sangat memilukan hati dan membawa ratap tangis yang amat sedih, tetapi juga menunjukan bahwa Herodes tidak dapat menggendalikan dirinya, jatuh dalam amarah dan dengki hanya karena merasa tersdaingi oleh hadirnya bayi Yesus yang disebut Raja oleh para Majus, sebagai seorang raja, seharusnya Herodes melindungi, mengayomi rakyatnya, bukan sebaliknya, justru menyusahkan dan membinasakan rakyatnya, apalagi anak-anak yang berusia 2 thn ke bawah.
Berapa lama Yusuf, Maria dan bayi Yesus akan tinggal di Mesir?. Sampai waktu yang akan diberitahukan lagi oleh malaikat, yakni sampai Herodes mati. Mengungsi ke Mesir sebab Mesir bukanlah daerah yang berada dalam kekuasaan raja Herodes, juga, bagi seorang yang merasa tidak aman di daerah Palestina, biasanya akan mengungsi ke Mesir. Bisa saja kita berpikir, mengapa Allah tidak menyingkirkan Herodes saja supaya Yusuf, Maria dan bayi Yesus tetap aman di Betlehem dan tidak perlu mengungsi ke Mesir?. Bukankah hal ini lebih baik dan lebih mudah?. Ini memberi gambaran kepada kita bahwa keadaan hidup yang sangat sulit, dapat saja dipakai oleh Allah untuk menyatakan kehendak-Nya. Juga, ditengah keadaan hidup yang sangat sulit. Allah tetap memberi perlindungan dan pemeliharaan-Nya yang sempurna, Allah tahu cara terbaik untuk melindungi orang yang dikasihi-Nya, serta menggagalkan rencana jahat seseorang.
Setelah Herodes mati, malaikat memberitahu Yusuf agar Yusuf Bersama keluarganya Kembali ke Betlehem. Yusuf dan Maria tetap melakukan seperti yang Tuhan perintahkan. Sekali lagi, Yusuf dan Maria menunjukan ketaatan dan kerendahan hati yang sungguh, ditengah tantangan yang terus mereka hadapi Bersama bayi Yesus.
Dalam perjalanan ke Mesir Kembali ke Betlehem, Yusuf mengetahui bahwa Arkhelaus menjadi raja menggantikan Herodes ayahnya, maka, sebagimana dinasehati dalam mimpi, maka, Yusuf membawa Maria Bersama bayi Yesus untuk tinggal didaerah Galilea, yakni di kota Nazaret, jadi, menuju ke Nazaretbukan karena kemauan Yusuf dan Maria tetapi karena petunjuk/tantangan yang dihadapi, Yusuf dan Maria tidak mengandalkan kesanggupan dan kemauan mereka, tidak berputus asa, tidak menyalahkan siapa-siapa, tetapi tetap mengikuti petunjuk Tuhan. Nazaret adalah tempat asal dari Yusuf dan Maria. Dari kisah pengungsian ini, dikemudian hari, Yesus disebut orang Nazaret. Ini sesuai denga napa yang dinubuatkan oleh para nabi. Disisi lain, bagian ini mengingatkan kita bahwa perlindungan Allah itu sempurna bagi setiap orang yang selalu mengikuti petunjuk/perintah-Nya. Dalam situasi apapun, Allah tetap menyertai dan menjaga orang yang taat kepada-Nya.
PENERAPAN
- Merasa tersaingi dengan kehadiran orang lain, adalah tanda seseorang hidup dalam kecemburuan terhadap sesamanya sehingga dapat merancangkan yang jahat terhadap orang lain. Karena itu, bersikaplah tenang dan professional dalam membuat keputusan.
- Ketaatan kepada perintah Allah mengantar Yusuf selalu dalam perlindungan Allah. Ketaatan pada perintah Allah, harus menjadi gaya dan pola hidup setiap orang percaya dalam kehidupan didunia ini.
- Keadaan hidup yang sulit dapat saja dipakai oleh Allah untuk menyatakan kehendak-Nya. Belajarlah untuk memahami maksud dan kehendak Allah bagi kehidupan kita melalui setiap peristiwa atau tantangan yang kita hadapi.
Perayaan natal selalu mengingatkan kita bahwa ketaatan pada perintah/kehendak Tuhan adalah mutlak harus menjadi bagian hidup atau gaya hidup kita. Karena itu, kita patut melihat diri dan hidup kita masing-masing, sejauh mana ketaatan kita pada perintah Tuhan
selama kita hidup di tahun 2024 ini. Apakah kita lebih suka mengikuti kemauan kita saja ataukah lebih memilih mengikuti perintah Tuhan. Apakah Tuhan semakin besar dalam hidup kita atukah ego, kepentingan dan kesenangan diri kita yang kita utamakan. Jika kita mengetahui perintah Tuhan, maka, saling memaafkan bukanlah sesuatu yang sulit, merendahkan hati bukanlah hal yang sulit, berbesar hati untuk saling menerima kelebihan dan kekurangan bukanlah hal yang sulit, dsb. Natal bukanlah hanya perayaan semata, tetapi juga mengingatkan dan mengajarkan kita tentang ketaatan kepada perintah Tuhan.