GKI Ebenhaezer Timika

Manorah GKI di Tanah Papua. Minggu, 20 Oktoober 2024

MINGGU, 20 OKTOBER 2024

KALENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA

PEMBACAAN ALKITAB : KELUARAN, 40 : 1 – 38

TEMA : RUMAH ALLAH DITENGAH-TENGAH KITA

LATAR BELAKANG

Hari ini hari ke-294, Minggu ke-3 bulan Oktober, dan minggu ke-42 dalam tahun 2024, Renstra GKI di Tanah Papua rumuskan tahun 2024 adalah tahun “Pemberdayaan”, dan focus penataan pelayanan triwulan IV Oktober-November-Desember 2024, ialah “Kristus memberdayakan persekutuan GKI guna memberdayakan pribadi, keluarga dan dunia”. Dasar firman Tuhan Keluaran40:1-38, tema tekstual untuk minggu “Rumah Allah ada ditengah-tengah kita”. Dengan memahami GKI di Tanah Papua sebagai rumah besar milik kita bersama itu wajib kita kerjakan apa yang menjadi tanggung jawab dari rumah kita, yaitu kegiatan sesuai dengan dokumen Renja triwulan ke-3 yang berlaku di jemaat, Klasis dan Sinode, kita melayani Tuhan dari rumah kita, rumah persekutuan dan doa GKI di Tanah Papua. Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa di gunung Sinai. Kel, 24:12 “Naiklah menghadap Aku, keatas gunung, dan tinggallah disana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka” selain Tuhan memberikan loh batu yang berisi sepuluh firman, Tuhan juga memberi petunjuk untuk mendirikan kemah suci. Tujuan dari pendirian kemah suci adalah “Supaya Aku akan diam ditengah-tengah mereka (kel.25:8). Tuhan adalah Allah yang melampaui segala langit berkenan diam ditengah-tengah persekutuan umat Israel. Kemah suci menjadi tempat perjumpaan Allah dengan umat Israel. Apabila peristiwa umat Israel keluar dari tanah Mesir sekedar suatu pembebasan Budak, tentunya Allah tidak akan memerintahkan Musa mendirikan kemah suci. Mungkin peristiwa pembebasan di Mesir cukup diselesaikan secara politis. Namun tidaklah demikian yang terjadi dalam peristiwan keluaran umat Israel. Pembebasab dari perbudakan bangsa Mesir harus dimaknai secara Iman, bahwa mereka dijadikan sebagai umat yang merdeka dari perbudakan bangsa Mesir sekaligus dari perbudakan dosa, dan mereka dijadikan umat yang dipilih Allah. Ini adalah bukti kasih Allah yang besar kepada umat-Nya. Allah ingin berada ditengah-tengah umat Israel dan menuntun mereka dalam perjalanan.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-33: menjelaskan bahwa Musa diperintahkan Tuhan untuk mendirikan kemah suci, memasang perlengkapan-perlengkapan ditempat yang semestinya, menguduskan kemah suci beserta perabotan-perabotanya mulai dari tabut hukum, mezbah emas, mezbah korban bakaran, bejana pembasuhan. Musa juga diperintahkan untuk mengurapi Harun dengan minyak urapan agar menguduskan para Imam untuk melayani Tuhan. Rincian pembangunan kemah itu, Tuhan berikan secara tepat dan sempurna, sehingga Musa sangat berhati-hati melakukan perintah Tuhan sampai rincian terkecil. Waktu untuk membangun kemah suci ditetapkan pada hari yang pertama dibulan pertama. Hal ini menunjukkan bahwa sangat baik memulai pekerjaan pada hari pertama dan bulan pertama ditahun yang baru, karena Tuhan yang utama layak menerima yang pertama dari umat-Nya.

Ayat 34-38: menjelaskan tentang awan adalah bukti yang kelihatan untuk kasih karunia Allah, yang dianggap diatas kemah suci yang menjadi pusat kehidupan umat Israel, sebagai tempay ibadah dan sebagai sumber hukum Taurat. Allah memenuhi kemah suci itu, sekalipun Musa tidak dapat masuk kedalam kemah suci itu, namun disana dilambangkan kehadiran Allah sendiri, sehingga umat-Nya boleh mendekat-Nya untuk menerimapengampunan dari Tuhan, dan mengalami persekutuan dengan Tuhan sesuai dengan cara yang ditentukan. Allah menyertai umat-Nya, yang ditebus-Nya dari tangan musuh. Allah memimpin perjalanan umat Israel, Bil. 9:17-18 “Dan setiap kali awan itu naik dari atas kemah, maka orang Israel pun berangkatlah, dan ditempat awan itu diam, disanalah orang Israel berkemah. Atas titah Tuhan orang Israel berangkat dan atas titah Tuhan juga mereka berkemah, selama awan itu diam diatas kemah suci, mereka tetap berkemah” itu berarti Tuhan sendiri yang memimpin arah dan proses perjalanan umat Israel menuju tanah Kanaan. Jadi bukan Musa yang menentukan kapan mereka berjalan dan kapan mereka berkemah” Tuhan adalah allah yang berkenan berjalan dengan umat Israel dipadang gurun.

PENERAPAN

  1. Kemah suci adalah tempat ibadah bagi umat Israel, ini mengingatkan kita bahwa mencari Allah dengan sepenuh hati, Dia akan hadir dalam kehidupan kita. O;eh sebab itu jadikan hati kita tempat kediaman Allah, tempat dimana Tuhan memiliki kendali penuh, kita harus patuh kepada-Nya, setia kepada-Nya dan selalu beribadah kepada-Nya. Kebaktian dan ketaatan mengalir dari hati yang diperbarui, dan awan kemuliaan Allah meneguhkan dan menyatakan kasih karunia Allah kepada umat-Nya.
  2. Sebagai orang percaya, bahwa Tuhan menghendaki kita untuk terlibat dalam melaksanakan kehendak-Nya. Kita diajak untuk taat mengikuti teladan Musa yakni bekerja untuk Tuhan dengan berusaha melakukan yang terbaik. Tuahn menghendaki kita agar selalu mendengar dan melakukan kehendak-Nya, ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan menunjukkan bahwa kita mengasihi Tuhan. Kita juga harus sadar bahwa hidup kita ini harus dipersembahkan untuk Tuhan yang telah memilih, memanggil kita dan memberi kepercayaan kepada kita.
  3. Melalui penyertaan dan perlindungan Tuhan yang dinyatakan melalui kehadiran Roh Kudus, setiap orang percaya Bersama Tuhan menggembara dipadang gurun dunia. Kita berjalan menurut kehendak dan keputusan Tuhan, kapak kita harus berjalan dan kapan kita harus berhenti. Melalui perjalanan hidup kita didunia ini, kita diajak untuk berani menghadapi berbagai hal yang tidak terduga dan ketidakpastian, hal-hal yang penuh dengan resiko, namun pada saat yang sama kita percaya bahwa perjalanan kita aka naman Bersama Tuhan. Masa lalu, masa-masa yang sulit tidak akan menghalangi kita untuk menghadirkan tanda cinta kasih Allah, yaitu hidup kudus dan kehidupan yang penuh dengan keadilan serta kepedulian kepada sesama.

Dengan demikian kiranya kita membiarkan Allah tinggal ditengah-tengah kita sepanjang hidup kita, Amin.

DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB

Kemah Allah, kemah suci, tempat pertemuan (ay 2) dengan seluruh perabot ditentyukan Allah sendiri, melalui perantaraan Nabi Musa, secara khusus dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir, kemah Allah, menjadi symbol kehadiran Allah ditengah-tengah umat (kel.25:1-6). Dalam kel.40:1-38 ada tiga hal penting mengenai Kemah suci.

  1. Bahan-bahan bangunan kemah suci dan isi atau perabotan kemah suci semua itu dirinci dengan baik oleh Allah sendiri melalui Musa (ay 1). Bahan-bahan bangunan dan isi/perabotan sebagaimana tercatat pada ayat 18-23; 26:1; 27:21. Keterangan dalam Alkitab Menolong kita memahami bahwa seluruh bangunan kemah suci dan perabotannya mempunyai nilai-nilai rohani yang tinggi karena ditentukan Allah dengan maknanya masing-masing, dan pesan Rasul Paulus kepada jemaat Korintus dalam II Kor 3:16 “tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah, dan Roh Allah berdiam didalam kamu” seluruh isi hidup kita dapat juga kita umpamakan sebagai perabotan dalam bait Allah. Tuhan Yesus menyebut diri-Nya adalah bait Allah (mat 12:6, yoh 2:19-21).
  2. Jabatan Imam. Secara khusus untuk tugas Imam dalam kemah suci, yang diberikan tugas kepada Harun dan anak-anaknya, mereka harus dikuduskan sebelum melakukan tugas-tugas keimanan mereka (ay 12-16). Kekudusan Iman, bukan hanya menjadi prasyarat dalam Perjanjian Lama, tetapi Ketika Yesus memilioh 12 rasul dari antara para murid Ia memberi mereka kuasa, sebagai symbol kekudusan dan kekhususan (Mat 10:1); Mat 28:18), kekudusan dan kekhususan para “Rasul Kristus” harus memiliki kekudusan sebagai wakil Allah/wakil Kristus didunia. Bahkan kekudusan harus menjadi gaya hidup anak-anak Tuhan (I Petrus 1:15-16), Yesus Kristus disebut sebagai Imam besar Perjanjian Baru dan kemah sejati (Ibr 8:1-2).

Kemah suci, awan dan api. Awan dan api, dalam sejarah bangsa Israel, dikenal sebagai symbol kehadiran dan penyertaan Allah bagi mereka dalam perjalanan keluar dari bangsa Mesir (Kel 13:21-22),

  1. karena itu pada pasal ini awan menutupi kemah itu dan kemuliaan Tuhan memenuhi kemah suci (ay 34), awan dan api memandu bangsa Israel berjalan, (ay 36-37). Penyertaan Allah sempurna bagi bangsa Israel. Penyertaan Allah sempurna bagi semua yang percaya kepada-Nya.

Pertanyaan penuntun diskusi

  • Bagaimana tanggapan Bapa/Ibu/saudara terhadap pembangunan Gedung-gedung gereja dewasa ini, dalam lingkungan GKI di Tanah Papua, apakah dapat disejajarkan dengan perintah Allah untuk membangun kemah suci.
  • Bagaimana cara membangun Manusia dalam jemaat kita sebagai “Bait Roh Kudus Allah”
  • Dalam GKI di Tanah Papua, para pendeta, Penatua Syamas/Majelis Jemaat, menjadi wakil Allah= tugas Imam, bagaimana saudara melihat kekudusan dalam diri mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top