GKI Ebenhaezer Timika

Manorah GKI di Tanah Papua. Minggu, 27 Oktober 2024

MINGGU, 27 OKTOBER 2024

KALENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA

PEMBACAAN ALKITAB : KISAH PARA RASUL, 9 : 1 – 19a

TEMA : DIUBAH UNTUK BERKARYA BAGI TUHAN

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan

Hari ini, minggu, 27 Oktober 2024, kita memasuki minggu ke-43 hari ke-301 ditahun 2024, pada triwulan keempat dimana tema pada triwulan ini adalah ”Melalui Kristus dan Alkitab, GKI menjadi penggerak pemberdayaan pribadi, keluarga dan dunia”. Jadi masih tetap dengan focus pelayanan kita, yaitu “Pemberdayaan”. Sebagai Persekutuan Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua, kita baru selesai merayakan hari ulang tahun ke-68. Kita semua bersyukur untuk penyertaan Tuhan bagi gereja ini didalam melakukan seluruh tanggungjawab pelayanannya didalam dunia ini. Didalam seluruh tanggungjawab pelayanannya. Gereja senantiasa terpanggil untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki baginya yakni untuk menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah dengan berupaya melakukan perubahan serta pemberdayaan bagi umatnya. Memasuki usia ke-68, yang menunjukkan usia dewasa, kita mesti mengupayakan cara-cara hidup sebagai orang-orang Kristen yang telah menjadi dewasa didalam dunia ini. Didalam usia yang semakin dewasa ini, GKI nesti bisa menatalayani kehidupan umatnya dengan berbagai metode penginjilan dan pelayanan yang dapat menyentuh sisi kehidupan umatnya yang membutuhkan campur tangan Tuhan melalui kuasa Roh Kudus untuk mencapai suatu maksud baik.

LATAR BELAKANG TEKS

Saulus sebagai orang penganiaya orang-orang Kristen, bukanlah seorang yang tidak mengenal Tuhan. Dia bukanlah seorang yang tidak beragama. Didalam latar belakangnya, dijelaskan bahwa Bapa dan mamanya adalah sama-sama orang Yahudi. Itu berarti Saulus adalah seorang Yahudi. Dia adalah orang Ibrani asli. Dia mengenal hukum-hukum taurat, dia hanya benci kepada orang Kristen. Karena menurut Saulus dan orang-orang Yahudi lainnya, agama Kristen adalah sebuah agama baru atau sebuah sekte Yahudi yang mungkin bertentangan dengan kepercayaan Yahudi. Menurut pemikiran mereka, pengajaran kekristenan bertentangan dengan hukum taurat karena memberitakan tentang kemesiasan Yesus. Mereka lebih merasa yakin bahwa Yesus yang diagung-agungkan oleh para pengikut-Nya sudah mereka bunuh. Pandangan kebanyakan orang Yahudi seperti demikianlah yang membuat Saulus dengan mudah meminta surat kuasa dari Imam Bsar untuk melakukanaksi penganiayaan dan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen. Pada waktu itu, Agama Kristen baru bertumbuh sejak tiga ribu orang pertama kali mendengar khotbah Petrus di Serambi Salomo lalu memberi diri mereka untuk dibaptis. Lalu kuasa roh kudus bekerja dengan sangat luar biasa melalui para Rasul atau para murid Yesus sehingga semakin banyak orang yang menjadi percaya dan memberi diri mereka untuk dibaptis. Saulus sangat membenci orang-orang Kristen. Saulus dan Imam-imam kepala melihat bahwa banyak orang Yahudi sudah berbalik dan mengikuti kepercayaan Kristen. Sehingga dia tidak segan-segan melakukan banyak kejahatan dan menyeret orang-orang Kristen laki-laki dan perempuan dan menyerahkan mereka kedalam penjara (kis.8:3). Saulus sudah menganiaya banyak orang Kristen sebelumnya dan sebelumnya dan dalam nas ini dia sedang merencanakan sebuah kejahatan berikutnya, yakni dia akan membunuh orang-orang Kristen lainnya jika dia bertemu dengan mereka (di jalan suci ), baik laki-laki maupun perempuan.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-2, Saulus mulai merencanakan niat jahatnya.

Hati Saulus berkobar-kobar, artinya hatinya menyala-nyala, dia sangat bersemangat dan tidak sabar lagi untuk menjalankan aksi penganiayaan terhadap umat Tuhan (pengikut-pengikut Kristus). Dia lantas meminta surat kuasa kepada Imam besar untuk memuluskan aksinya. Imam besar didalam agama Yahudi adalah orang-orang yang bertugas untuk menjalankan ritus keagamaan umat dengan membawa kurban persembahan tahunan umat kepada Allah didalam Bait Suci di Yerusalem.

Saulus akan membawa surat kuasa yang dimintanya itu untuk dibawah kedepan majelis-majelis Yahudi di Damsyik. Majelis-majelis yang dimaksud adalah Sanhendrin atau Makamah Agama di Yahudi yang beranggotakan 71 orang. Jalan yang akan disusurinya adalah jalan Tuhan. “Jalan Tuhan / jalan Allah ke Damsyik” adalah jalan menuju kepada kelompok orang yang telah menjadi pengikut Yesus Kristus di Damsyik. Damsyik pada masa Saulus adalah salah satu kota utama, pusat kota perdagangan yang sangat besar diantara Palestina dan wilayah-wilayah dikawasan laut tengah. Saulus berpikir bahwa jika dia tidak menghentikan orang-orang Kristen dan penyebaran Injil di damsyik, maka Injil akan semakin mudah tersebar kemana-mana.

Ayat 3-9, Tuhan menghentikan niat Saulus dengan menampakkan diri kepadanya

Dengan semangat yang berkobar-kobar, Saulus mulai menjalankan aksi jahatnya. Tuhan Allah tdiak membiarkan segala rencana manusia yang jahat terjadi untuk menggagalkan pemberitaan Injil Yesus Kristus bagi keselamata banyak orang.

Penampakkan Tuhan kepada Saulus dalam cahaya yang sangat dasyat, membuatnya tidak tahan menghadapi situasi itu, sehingga ia rebah ke tanah. Bahkan waktu selesai berdialog dengan Tuhan, Saulus tidak dapat melihat lagi selama tiga hari. Firman Tuhan kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku”? Pertanyaan Tuhan ini mau menggambarkan kepada kita, bahwa menganiaya orang-orang percaya/Kristen, sama dengan menganiaya Tuhan secara tidak langsung. Jawaban Saulus terhadap pertanyaan Tuhan dengan sebuah pertanyaan “siapakah Engkau, Tuhan?”. Pertanyaan ini sangat menarik. Saulus tahu bahwa yang berhadapan dengan dia saat itu adalah Tuhan. Dia tahu ada Tuhan selama ini. Tapi dia belum mengenal Dia. Ini penting bagi kita. Karena itu dia bertanya “siapakah Engkau, Tuhan. Maka jawaban yang ia peroleh adalah : “Akulah, Yesus yang kau aniaya itu”. Tuhan memperkenalkan diri-Nya melalui Anak Tunggal-Nya, Yesus Kristus. Ini menarik sebab Yesus sudah datang kedalam dunia, namun banyak orang Yahudi belum mengenal Dia termasuk Saulus, sampai Yesus sudah terangkat naik ke surga. Karena itu penting sekali bahwa Yesus menyadarkan dan meneguhkan iman kita semua dengan memperkenalkan diri-Nya sekali lagi bahwa “Dia adalah Tuhan”. Dia berkuasa dilangit dan dibumi, selamanya.

Saat itu juga Saulus diubahkan 100%, dari seorang penjahat menjadi yang baik. Tuhan mengubahnya dan menjadikannya alat yang unggul didalam menjalankan misi kerajaan Allah didalam dunia, dengan berkata kepadanya “bangunlah dan pergilah kekota, disana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat”. Ini menarik, ada banyak orang yang sebelumnya dikenal sebagai orang-orang yang jauh dari Tuhan karena hidup didalam kegelapan misalnya dengan melakukan Tindakan-tindakan kekerasan bahkan mungkin pembunuhan, pemberontakan dll sebagainya lantas mereka diubahkan oleh Tuhan dan sekarang menjadi orang-orang yang baik bahkan yang setia melayani Tuhan. Itu karena Tuhan melihat potensi kebaikan ada didalam dirinya untuk menjadi alat di tangan Tuhan. Pada waktu itu, selain tidak bisa melihat selama tiga hari, dia juga tidak makan dan minum.

Ayat 10-19a Tuhan mengutus murid-Nya, Ananias untuk memulihkan keadaan Saulus,

Tuhan menyampaikan kepada Ananias agar pergi kejalan lurus dirumah Yudas disana Saulus tinggal, “dia sekarang sedang berdoa”. Didalam doanya itulah dia sedang mendapat penglihatan bahwa salah seorang Rasul Tuhan yang Bernama Ananias dan dan menumpagkan tangannya keatas Saulus”. Tuhan sungguh luar biasa. Dia menghubungkan atau mengkoneksikan apa yang sedang digumuli oleh Saulus dengan memperlihatkan apa yang akan terjadi dengannya. Itu sama dengan Tuhan mempersiapkan hal itu yang akan terjadi pada diri Saulus melalui penglihatannya sambil Tuhan pergi dan meyampaikan hal itu kepada Ananias. Ananias yang adalah seoran Rasul Tuhan sudah tahu Saulus ini. Jadi Saulus sangat popular pada waktu itu sebagai seorang penganiaya orang-orang percaya karena itu Ananias agak ragu-ragu untuk melakukan apa yang Tuhan serukan kepadanya. Ananias menjawab pada ayat 13-14 “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-MU di Yerusalem. Dan ia datang kemari dengan kuasa penuh dari Imam-imam kepala untuk menangkap semua orang percaya yang memanggil nama-MU”. Firman Tuhan; “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-KU… Pembaruan terjadi baru pemberdayaan itupun akan terlaksana. Jadi Saulus dipilih untuk menjadi alat pemberdayaan bagi banyak orang lain dalam tangan Tuhan. “Aku sendiri akan menunjukkan kepada-Nya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-KU.” Meskipun Saulus sudah dipilih untuk menjadi alat ditangan Tuhan untuk mengerjakan pemberdayaan itu bagi banyak orang, namun akibat dari apa yang pernah dilakukannya juga akan dihadapinya dimedan pelayanan. Jadi kita semua yang pernah melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki Allah pasti akan mengalami akibatnya, kapan dan dimana saja. Hal ini tidak boleh membuat kita mundur dari pelayanan dan iman kita dihadapan Tuhan. Sebab yang terutama adalah kita menderita pun menderita didalam Tuhan yang akan membawa kita melihat kemuliaan-Nya. Hal ini yang membuat Rasul Paulus tidak pernah mundur dari pelayanannya, sebab ia Yakini mahkota kehidupan sudah tersedia baginya.

Meskipun Ananias ragu-ragu pada awalnya, akhirnya dia menjalani perintah Tuhan sehingga Saulus pulih Kembali dan dipenuhi dengan roh kudus dan siap melaksanakan pelayanan yang baru baginya, bukan lagi sebagai seorang penganiaya umat Tuhan tetapi sebagai seorang pemberdayaan umat bagi kerajaan Allah.

PENERAPAN

Tuhan tidak hanya memilih orang-orang yang dipandangnya sebagai orang-orang yang baikdan sempurna bagi pekerjaan-Nya. Dia berhak memilih siapa saja menurut maksud-Nya, termasuk orang yang hatinya keras seperti Saulus yang Namanya diganti dengan nama Paulus, Amin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top